Antusiasme Peserta Coaching Clinic Hari Pers Nasional 2019 di Stikosa-AWS Melebihi Target
Surabaya, Stikosa-AWS – Revolusi industri 4.0 yang saat ini sudah merambah media cetak dan elektronika, tampaknya menjadi daya tarik tersendiri kaum milenial. Hal ini tampak dari antusiasme peserta yang mengikuti pelatihan (coaching clinic) dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) 2019, yang berlangsung di kampus Stikosa-AWS, Jumat (8/02).
Ketua Panitia HPN 2019 Stikosa-AWS, Dra.Puasini Aprilyantini, M.Si mengatakan, awalnya panitia membatasi hanya 125 peserta, baik dari kalangan mahasiswa dan pelajar SMK/SMA se-Surabaya. Namun, satu hari menjelang pelaksanaan, animo peserta melebihi target sampai sekitar 200 peserta. ‘’Sebenarnya, sesuai surat dari Pak Margiono, Ketua panitia HPN pusat, hanya dibatasi 125 orang saja. Panitia sempat kewalahan. Sebab, sampai hari H pelaksanaan, ada yang daftar langsung kampus di Stikosa-AWS,’’ tandas Ketua HPN 2019 Stikosa-AWS.
Peserta coaching clinic terbagi dalam enam kelas. Masing-masing kelas jurnalistik fotografi, televisi, radio, cyber media, indepth reporting, dan karikatur. Berbeda dengan pelaksanaan di kota Padang, coaching clinic di Stikosa-AWS dihadiri para juri penghargaan Adinegoro beserta para pemenangnya. ‘’Di sini, para juri dan pemenang Adinegoro, memberikan langsung pelatihan ke peserta. ”Kami berterima kasih pada kampus Stikosa-AWS. Akhirnya HPN diadakan di kampus wartawan yang sebenarnya,’’ ujar Rita sebagai perwakilan dari Ketua Panitia HPN 2019
Narasumber yang memberikan materi pelatihan coaching clinic diantaranya para juri dari masing-masing kategori dan para pemenang penghargaan Adinegoro. Keenam kategori tersebut masing-masing adalah Kategori Televisi bertajuk “Suara Dari Rimba” (Liputan 6 SCTV), Kategori Radio bertajuk “Suara Disabilitas Mental dalam Demokrasi Rasional” (RRI Surabaya), Kategori Karikatur bertajuk “Hantu Pilpres 2019” (Harian Jawa Pos), Kategori Foto bertajuk “Kampanye Damai Jadi Pendidikan Politik” (Harian Kompas), dan Kategori Siber bertajuk “Kejar Kemenangan Agung, Kalah Pun Terhormat” sedangkan yang ke enam adalah indepth reporting yang tidak ada juara. Menurut Marah Sakti, semua karya yang masuk secara umum baik, dan ada upaya menghadirkan tulisan jurnalistik bertematik yang dalam. Namun tidak memenuhi standardisasi kedalaman penyajian karya jurnalistik yang betul-betul indepth reporting.
Narahubung :
Divisi Komunikasi dan Humas Stikosa-AWS
(031) 596 7164 / 089 739 527 73