BENTUK LAMBANG
- Bulatan-bulatan kecil yang saling berhubungan, berjumlah lima buah berwarna putih dan membentuk segi lima dengan warna dasar kuning emas;Di tengah-tengah terdapat lingkaran besar berwarna putih dan gambar Tugu Pahlawan Surabaya berwarna kuning emas;
- Di sebelah kiri dan kanan tugu terdapat masing-masing sebelas berkas sinar;
- Di bawah tugu terdapat dua buah tangan yang menengadah dengan daun lontar di sebelah kiri dan tam-tam (sejenis gendang) di sebelah kanan. Di bawah kedua tangan terdapat tulisan AWS;
- Tulisan yang berbunyi SEKOLAH TINGGI ILMU KOMUNIKASI – PRAPANCA adalah identitas lembaga pendidikan tinggi ini.
ARTI LAMBANG
- Segi Lima, menggambarkan Pancasila, sebagai landasan Idiil Yayasan Pendidikan Wartawan Jawa Timur dan Stikosa-AWS Prapanca;
- Lingkaran-lingkaran kecil yang saling berhubungan pada tiap-tiap sudut melukiskan lima media komunikasi, yakni tatap muka, pers, radio, televisi dan komputer / multimedia;
- Lingkaran-lingkaran di tengah-tengah menggambarkan kebulatan tekad;
- Tugu Pahlawan melambangkan semangat kepahlawanan bangsa Indonesia, dua buah tangan yang menopang rangkaian daun lontar dan tam-tam melukiskan sarana komunikasi yang telah digunakan selama berabad-abad silam, terutama pada zaman Majapahit;
- Tulisan AWS di bawah kaki tugu merupakan singkatan “Almamater Wartawan Surabaya” ciri khas historis awal rintisan Perguruan Tinggi ini;
- Sebelas berkas sinar di sebelah kiri dan kanan tugu menandai hari kelahiran Perguruan Tinggi yang jatuh pada tanggal 11 November. Berkas sinar yang memancar tersebut adalah pancaran motivasi, dorongan, maupun kekuatan dalam memberikan penerangan kepada masyarakat luas.
ARTI KESELURUHAN
Berlandaskan Pancasila, berdasarkan keluhuran (kuning) kesucian (putih) serta tekad dan semangat kepahlawanan, melaksanakan cita-cita Yayasan/Akademik, mendidik komunikator yang cakap, bermutu, berkarakter dan berjiwa Pancasila. Sejumlah sebelas pancaran disebelah kiri dan kanan tugu, melambangkan bahwa Perguruan Tinggi ini didirikan di Kota Pahlawan Surabaya pada tanggal 11 bulan 11 (November) tahun 1964.
PENJELASAN
Pemilihan nama paraban PRAPANCA mempunyai ciri khas tersendiri, karena Empu PRAPANCA adalah seorang pujangga besar pada zaman Majapahit yang berbudi luhur dan bijaksana dalam setiap mengambil keputusan. Empu Prapanca merupakan seorang juru bicara kerajaan yang tepercaya dan berhasil memberikan gambaran langkah tentang situasi kesejahteraan dan kejayaan Majapahit yang kemudian meluas dan berkembang dalam wujud negara kesatuan nusantara.