Seminar Nasional Optimalisasi Potensi Daerah Menuju Ekosistem Digital
STIKOSA – AWS,Surabaya – Transformasi Kapitalisme Pedesaan : Dari Agraria ke Ekonomi Kreatif, sebuah karya ilmiah lebih dari 20 judul paper partisipan penelitian yang dipaparkan dalam Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat, dengan tema “Optimalisasi Potensi Daerah Menuju Ekosistem Digital”, yang diselenggarakan oleh Divisi LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat) STIKOSA – AWS, berlangsung secara daring online zoom, pada Senin (22/8/2022).
Seminar Nasional tersebut, merupakan bagian dari kegiatan pengabdian masyarakat salah satu elemen Tri Dharma perguruan tinggi STIKOSA – AWS, yang selaras dengan program pemerintah dalam literasi Digital Indonesia 2024. Yaitu program digital membangun 4 sektor strategis pemerintah, antara lain membangun infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital.
Dalam abstrak judul paper penelitian karya Zamzam Muhammad Fuad,SIP., M.Sc. dari Badan Riset Inovasi Nasional Jakarta menjelaskan, internet telah mengubah dinamika sosial ekonomi Indonesia hingga level pedesaan. Artikel tersebut menunjukkan bahwa pedesaan sedang bertransformasi dari ekonomi agraria menuju ekonomi kreatif dan perdagangan. Hal tersebut ditunjukkan dengan mulai tumbuhnya sektor usaha mikro kecil dan menengah sebagai kapitalis baru, yang meyasar pasar nasional dan internasional.
Namun menurut Zamzam Muhammad Fuad, munculnya kelas kapitalis baru tersebut, tidak menjamin terciptanya suatu sektor ekonomi yang berasaskan berdikari, melainkan bergantung pada komoditas asing. Dengan kata lain perkembangan ekonomi digital di pedesaan, juga dapat menyebabkan pendalaman impor barang masuk ke pasar Indonesia.
Menurut Dr. Dwi Prasetyo Kepala LPPM STIKOSA – AWS selaku panitia penyelenggara, Seminar Nasional “Optimalisasi Potensi Daerah Menuju Ekosistem Digital” tersebut diikuti partisipan artikel penelitian yang terbagi dalam kategori kelompok, yaitu kategori kelompok internal mahasiswa STIKOSA – AWS yang tengah melaksanakan program studi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan dari kategori umum yang diikuti para peneliti dari perguruan tinggi negeri maupun swasta se- Indonesia, Badan Riset Inovasi Nasional, Dinas Kominfo Kab. Magetan, Jawa Timur, serta sejumlah instansi lainnya.
“Dari pastistpasi karya penelitian ilmiah yang diterima panitia seminar, masing – masing kategori kelompok akan diseleksi sebagai karya terbaik untuk dimasukkan dalam Jurnal Prapanca, Jurnalnya STIKOSA – AWS,” pungkas Dwi Prasetyo.
Road Map Digital Kominfo RI
Dalam Seminar Nasional “Optimalisasi Potensi Daerah Menuju Ekosistem Digital” yang diselenggarakan oleh STIKOSA AWS, dibuka oleh Ketua STIKOSA –AWS Dr. Meithiana Indrasari, ST., MM., dengan menghadirkan sejumlah narasumber sebagai Keynote Speaker diantaranya Dr. Eng. Hary Budiarto, M.Kom., IPM. selaku Kepala BLSDM (Badan Litbang SDM) Kominfo RI, dan Bupati Magetan Dr. Drs. Suprawoto, S.H., M.Si., serta pembicara lainnya Dr. Ido Prijana Hadi, M.Si. selaku Ketua ASPIKOM ( Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi) Provinsi Jawa Timur.
Di kesempatannya, Hary Budiarto Kepala BLSDM Kominfo RI memaparkan, Pemerintah melalui Kementerian Kominfo RI, telah menyiapkan Roadmap Digital Indonesia sejak tahun 2021 hingga 2024 di 4 sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital.
Mengenai pembagunan infrastuktur digital, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kominfo RI dan perusahaan telekomunikasi telah menggelar jaringan kabel serat optik sepanjang 342.000 kilometer di serat optik daratan dan lautan, sebagai tulang punggung konektivitas teknologi informasi dan komunikasi.
Setelah melakukan percepatan infrastruktur yang menjadi fondasi utama dalam akselerasi transformasi digital, Kementerian Kominfo tengah mempersiapkan terbentuknya masyarakat digital, diantaranya; Pemerintahan Digital, Ekonomi Digital, hingga Peningkatan SDM Digital.
Pembangunan infrastruktur digital yang masif dan penyediaan pusat data pemerintah untuk layanan pemerintahan digital ini, diharapkan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi digital Indonesia.
“Sesuai dengan arahan dari Presiden RI Joko Widodo, pembangunan konektivitas digital dan talent digital telah diupayakan pemerintah melalui akselarasi program Digital Talent Scholarship (DTS),” ujar Hary Budiarto.
“Didalam membangun Digital Talent Scholarship itu tidak hanya masyarakatnya, tidak hanya perguruan tingginya, tetapi semua lapisan masyarakat, termasuk para pimpinan. Kami dari Kementerian Kominfo membuat road map program, ketika membangun ekosistem diperlukan membangun 4 sektor strategis yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital dan masyarakat digital,” imbuhnya.
Untuk menyiapkan masyarakat digital, Kominfo menyiapkan program Digital talent Scholarship (DTS) yang yang dirancang khusus bagi Generasi Milenial Indonesia untuk diikuti setidaknya 100.000 peserta setiap tahun. Program tersebut untuk masyarakat yang memiliki keterampilan menengah dan berfokus pada komputasi awan, AI, IoT, Big Data Analytics, dll. Kominfo juga mengundang sejumlah perusahaan teknologi global untuk bergabung dalam model pelatihan digital tersebut.
Program DTS bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara.
Pemerintah Indonesia memberi perhatian serius kepada 64.2 juta UMKM Indonesia untuk bisa onboard go digital, karena potensi ekonomi digital Indonesia yang besar. Bahkan, Pemerintah telah menargetkan agar pada tahun 2024 mendatang, jumlah pelaku UMKM yang tergabung ke dalam ekosistem digital dapat meningkat pesat hingga 30 juta pelaku melalui Program Nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia.
Oleh karenanya, Kominfo telah menyiapkan beberapa program guna memungkinkan masyarakat Indonesia memasuki ruang digital dengan beragam cara, antara lain melalui Gerakan Literasi Digital yang ditargetkan setidaknya 12,4 juta orang Indonesia setiap tahun, untuk memberikan mereka akses ke pelatihan virtual tentang digital dasar, kurikulum seperti etika digital, keamanan digital, budaya digital, dan keterampilan digital dasar.
Potensinya besar dan ini kerjanya lintas kementerian dan lembaga. Pemerintah membangun mulai dari yang paling dasar yaitu talenta digital itu sendiri. Kominfo memberikan dukungan yang besar bersama ekosistemnya, termasuk global technology companies, e-Commerce kita atau platform digital untuk mengisi pelatihan digital bagi masyarakat tingkat dasar.
Di samping itu, pemerintah juga menyiapkan program Digital Leadership Academy (DLA) untuk mendukung pengembangan kota cerdas dan pembuat kebijakan digital, serta pendiri startup digital. Program talenta digital secara masif ini disiapkan untuk mendukung masyarakat Indonesia go digital dan ambil bagian dalam Percepatan Transformasi Digital Indonesia.
Kominfo telah menyiapkan 100 inisiatif utama 2021-2024 yaitu, infrastruktur ICT, e-Government, Legislasi Utama untuk mendukung Ruang Digital, adopsi teknologi baru di sektor industri, termasuk Kesehatan Digital, Pendidikan Digital, Media Digital, Penyiaran Digital, e-Commerce, Digital Fintech, Digital Banking, Pariwisata, dan Logistik. (dmpr)
www.stikosa-aws.ac.id #kementeriankominfori
#blsdmkominfori
#bpsdmkominfo
#stikosa-aws
#pemkabmagetan
#humaspemkabmagetan
#digital
#dts
#dea
#tsa
#journalistic
#broadcasting
#publicrelations