Tidak Hanya Dituntut Pintar Di Era Digital, Seorang PR Dituntut Hebat Membuat Konten Medsos Menarik dan Kreatif
“Menjadi seorang humas atau PR ( public relations ) di era saat ini dan kedepan, tidak cukup dengan harus pintar. Saya mengikuti konten – konten yang ada di media sosial, dan saya mengikuti konten – konten di STIKOSA Story ( Insta Story Instagram STIKOSA – AWS ). Saya apresiasi setinggi -tingginya untuk kreatifitas seluruh mahasiswa STIKOSA – AWS, karena membuat saya terhenyak konten-konten yang dibuatnya,” puji Mei, sapaan akrab Dr. Meithiana Indrasari, S.T., M.M., Ketua STIKOSA – AWS, saat membuka acara kelas inspirasi STIKOSA – AWS, Sabtu (22/1/2022) melalui zoom online.
Dari nama dibidangnya Public Relations saja, tentu kita bisa membayangkan bagaimana looks dan karakternya. Tidak hanya diperlukan penampilan ok, tapi juga pribadi yg aktif, suka berorganisasi, suka menulis, kepribadian yang menyenangkan, dan mudah dekat dengan orang. Jadi nggak heran kalau di tangan orang-orang PR, sebuah event akan terlaksana secara apik dan menarik,” imbuh Mei, yang sering sebagai narasumber forum internasional, dalam opening speech kelas inspirasi tersebut.
Kelas inspirasi tersebut, bertajuk “How Public Relations Survive In Digital Era”, tidak hanya diikuti civitas academica STIKOSA – AWS, pun juga terbuka untuk umum, terutama masyarakat yang berprofesi PR.
Seorang PR era digital, memang dituntut kreatif, inovatif dan smart dalam profesinya. Seorang PR juga pandai – pandai memanfaatkan peranan dan fungsi media sosial di era digital ini, dengan rajin dan cerdas membuat konten – konten kreatif dan sangat menarik, sebagai ruang sosialisasi dan promosi instansi maupun perusahaan tempatnya bekerja secara maksimal.
Kelas inspirasi bidang kehumasan tersebut menghadirkan pembicara, diantaranya Hening Dzikrillah,S.I.Kom., Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, yang juga alumni STIKOSA – AWS, dan Bayu Dwi Hartomo, Creator Content Public Relations Divisi Korkom PT. Terminal Petikemas Surabaya, anak perusahaan PT. Pelindo (persero), yang juga mahasiawa aktif peminatan Public Relations semester 5 STIKOSA – AWS.
“Pada prinsipnya, humas di pemerintahan kota, bertujuan membentuk persepsi, nilai, pemahaman, hingga berdampak pada perilaku publik, “ tukas Hening Dzikrillaah.
Bagaimana seharusnya agar tujuan itu dapat dicapai?, lebih jauh Hening menambahkan, Pemerintah harus memiliki kemampuan untuk memahami, mengerti, mengetahui apa yang tengah dialami oleh masyarakatnya.
Maka, untuk mengerti itu, pemerintah harus memiliki strategi pendekatan-pendekatan agar dapat masuk kedalam ruang masyarakat. Diantaranya : Pertama, Pemerintah meciptakan ruang keluhan atau aduan dari masyarakat kepada pemerintahnya.
Kedua, Menyuguhkan atau menyuplai informasi yang akurat, aktual, jelas, detail dan masif. Ketiga, Menggandeng media massa untuk bersama dalam mensosialisasikan, mempublikasikan, serta ikut terlibat menjadi kontrol sosial pemerintah.
“Harus ada terobosan – terobosan baru seiring perkembangan digital yang semakin pesat.Memaksimalkan potensi media sosial sebagai pelaporan kinerja pemerintah kepada masyarakat. Kolaborasi media sosial besar ternama yang memiliki “power” untuk ikut serta dalam mempublikasikan program pemerintah dengan mengemas menjadi konten yang lebih sederhana dan menarik,” ujar Hening.
Imbuhnya, Pemerintah Kota Surabaya melakukan kolaborasi dengan institusi, akademisi, komunitas, serta seluruh stakeholder yang ada demi menciptakan komunikasi yang efektif dan diterima di berbagai kalangan.
Sementara itu, humas di lingkungan Terminal Petikemas menurut Bayu, panggilan akrab Bayu Dwi Hartomo, tugasnya membangun brand image corporate atau perusahaan melalui konten – konten kreatif.
“Selain sosialisasi membangun brand image tentang Terminal Petikemas, kita juga membuat konten – konten kreatif untuk kebutuhan pemasaran Terminal Petikemas terhadap maayarakat melalui media sosial digital,” tambah Bayu, yang juga mahasiswa Semester 5 STIKOSA – AWS.
Jika ingin bekerja di bidang konten kreatif, kita harus konsisten terus menerus berlatih produksi, agar kemampuan kita makin terasah, imbuh Bayu. ( dmpr)