Mulai 2024 Pakar Komunikasi Suko Widodo Resmi Sebagai Dosen Stikosa AWS
Ketua Stikosa AWS Jokhanan Kristiyono baru-baru ini menerima pengajuan Pakar Komunikasi Politik Suko Widodo sebagai dosen Stikosa AWS. Jokhanan mengatakan, hal ini sebuah anugerah karena salah satu bukti kampus Stikosa AWS mempunyai potensi yang besar di kalangan perguruan tinggi ilmu komunikasi.
“Tuhan tidak tidur untuk membukakan peluang-peluang menerbangkan Stikosa AWS menjadi jauh lebih hebat. Ini sebuah anugerah yang luar biasa, karena kami tidak menawarkan pak Suko (Suko Widodo), malah beliau yang menawarkan diri untuk mengajar disini,” ujar Jokhanan di sela-sela menguji sidang Skripsi mahasiswanya, Senin (12/2/2024).
Lanjut Jokhanan, kehadiran Suko Widodo yang diakui sebagai pakar komunikasi adalah sangat tepat untuk peningkatan kualitas keilmuan mahasiswa Stikosa AWS.
“Karena pak Suko ini orang yang juga cukup kuat sebagai praktisi komunikasi, menggunakan metode pembelajaran yang sangat unik dan ini sangat dibutuhkan mahasiswa,” imbuhnya.
Kehadiran Suko Widodo untuk mengajar di Stikosa AWS, bukanlah sebuah kebetulan dan hal yang baru di Stikosa AWS. Tercatat dari data dari Bidang SDM (BSDM) Stikosa AWS, Suko Widodo pernah mengajar di tahun 1992 hingga 1996. Diakui Suko Widodo untuk come back mengajar lantaran dari keinginan pribadinya yang merasa rindu mengajar mahasiswa Stikosa AWS.
“Ini kembali jalan sunyi ya, dulu saya pernah mengajar disini (di Stikosa AWS) itu mulai tahun 1992 jauh sebelum peristiwa reformasi. Keseriusan saya selain kangen mengajar disini, saya melihat kampus Stikosa AWS ini sebenarnya mempunyai potensi besar khususnya di bidang jurnalistik. Dulu bukan hanya saya yang mengajar disini, banyak dosen senior saya juga mengajar disini,” ungkap Suko Widodo usai menguji sidang skripsi mahasiswa Stikosa AWS sebagai dosen pakar penguji.
“Sejujurnya dulu saya belajar menjadi akademisi (dosen) di Stikosa AWS ini. Kan dulu cita-cita saya menjadi wartawan, itu cita-cita dari kecil, saya sempat pernah bekerja di Jawa Pos, berhubung keluarga kurang berkenan tingkat lesulitan dan risiko jadi wartawan, ya akhirnya saya fokus jadi dosen di Unair,” imbuh pengakuannya.
Keinginannya untuk kembali mengajar di kampus Stikosa AWS, bahwa kampus ini merupakan kampus jurnalistik tertua di Indonesia Timur dan menghasilkan sarjana – sarjana praktisi komunikasi yang hebat bekerja di berbagai bidang jurnalistik, broadcasting dan kehumasan. Bahkan Suko Widodo menerangkan, para pejabat pemerintahan banyak yang mempekerjakan mahasiswa dan lulusan Stikosa AWS.
“Dari dulu tidak ada satupun pejabat pemerintahan kota, provinsi maupun di Indonesia yang tidak mengambil manfaat dari mahasiswa dan lulusan Stikosa ya. salah satu contoh nyata, saya kenal baik dengan Makrun Sanjaya di program acara Republik Mimpi dia itu Produser TV yang luar biasa, dia alumni kampus ini. Waktu saya tanya mengapa kamu kuliah di Stikosa, dia jawab karena kampusnya merasa menjadi kampus minoritas terhimpit dengan kampus-kampus besar, dia begitu gigihnya sukses menangkan kompetisi,” tutur cerita Suko.
“Jadi pesan saya buat mahasiswa Stikosa, fokus di skill of communications, yaitu pada keterampilan komunikasi, dan itu sangat dibutuhkan kapanpun. Bagi yang ingin sukses di bidang jurnalistik, media, dan kehumasan, sekolahnya ya di Stikosa AWS ini, sekolah yang sangat serius dan fokus melahirkan orang-orang hebat,” pungkasnya.
Stikosa AWS kini semakin serius mengembangkan perguruan tinggi dengan bekerjasama untuk menghadirkan kembali dosen-dosen senior yang berkualitas tinggi juga dari berbagai perguruan tinggi lainnya. Bahkan, Ketua Stikosa AWS Jokhanan Kristiyono menyebutkan, bukan hanya Pakar Komunikasi Politik Unair Suko Widodo yang mengajar, akan dapat dipastikan Peneliti dan Pakar Komunikasi Politik UI (Univ. Indonesia) Effendi Gazali segera menyusul mengajar di Stikosa AWS mulai 2024 ini.
“Pak Effendi Gazali segera menyusul mengajar di Stikosa AWS. Sekarang sedang lagi dikerjakan proses keadministrasiannya,” ujar Jokhanan. *****